Thursday, 15 October 2015

Laporan praktikum kimia




LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAJU REAKSI





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan berbagi macam jenis reaksi kimia dengan kecepatan reaksi yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat lambat seperti berkaratnya besi dan ada yang berlangsung dengan cepat seperti kembang api.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Sementara laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi salah satu produk dalam satuan waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, maupun tahun, tergantung pada lamanya reaksi berlangsung.
Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, tekanan dan katalis.
Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui laju reaksi kimia yang ada dalam kehidupan dan bagaimana perlakuan untuk meningkatkan laju reaksi.

1.2.Tujuan
Untuk membuktikan konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, suhu, dan katalis sebagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

1.3.Landasan Teori
Laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi salah satu produk dalam satuan waktu. Pada umumnya persamaan reaksi dari laju reaksi adalah aA + bB à pP + qQ. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak jika dibandingkan dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi, memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat. Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk.
Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia.
Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila semakin kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau lazimnya, membuat lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat sedkit.

1.4.Alat dan Bahan
Percobaan I (Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi)
Alat
Bahan
-          Gelas kimia
-          Kertas diberi tanda silang
-          Alat pengukur waktu
-          Gelas ukur
-          Larutan HCl 3 M dan 1 M
-          Larutan Na2S2O3   0,05 M
Percobaan II (Pengaruh Luas Bidang Sentuh terhadap Laju Reaksi)
Alat
Bahan
-          Gelas kimia
-          Gelas ukur
-          Alat pengukur waktu
-          Mortar
-          HCl 1 M
-          8 butir potongan batu kapur sama besar
Percobaan III (Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi)
Alat
Bahan
-          Thermometer
-          Pembakar spiritus
-          Penyangga pembakaran
-          Kertas diberi tanda silang
-          Gelas kimia
-          Alat pengukur waktu
-          Gelas ukur
-          Larutan Na2S2O3  0,05 M
-          Larutan HCl 3 M
Percobaan IV (Pengaruh Katalisator terhadap Laju Reaksi)
Alat
Bahan
-          Gelas kimia
-          Gelas ukur
-          Pipet tetes
-          H2O2  5%
-          HCl 0,1 M
-          FeCl3 0,1 M


1.5.Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
·         Percobaan I
-          Ambil larutan yang diperlukan dengan takaran yang disesuaikan dan dimasukan ke dalam gelas ukur
-          Letakkan gelas kimia telah diisi HCl 10 mL 3 M di atas kertas bertanda silang.
-          Tambahkan 10 mL larutan Na2S2O3  0,05 M ke dalam gelas kimia tersebut dan catat waktu sejak penambahan sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
-          Ulangi langkah 1 dan 2 pada percobaan dengan mengganti larutan HCl 3 M dengan 1 M.

·         Percobaan II
-          Ambil 8 butir batu kapur. Haluskan 4 butir dan sisihkan sianya
-          Letakan pada dua gelas reaksi yang berbeda
-          Beri label pada kedua gelas kimia tersebut.
-          Masukkan 10 mL HCl 1 M pada masing-masing gelas kimia tersebut satu per satu
-          Catat masing-masing waktu reaksi, mulai HCl dimasukkan sampai batu kapur tersebut habis bereaksi dengan HCl.

·         Percobaan III
-          Masukkan 10 mL larutan Na2S2O3  0,05 M ke dalam gelas kimia.
-          Panaskan larutan tersebut pada suhu 35.
-          Letakkan gelas kimia tersebut di atas kertas yang telah berisi tanda silang.
-          Masukkan 10 mL larutan HCl 3 M ke dalam larutan.
-          Catat waktu mulai dari HCl dimasukkan sampai tanda silang tidak terlihat.
-          Lakukan langkah 1-5 untuk suhu 70.

·         Percobaan IV
-          Sediakan dua gelas kimia, berilah masing-masing label 1 dan 2
-          Masukkan 10 mL larutan H2O2 5% pada gelas 1, 2, dan 3.
-          Teteskan 10 tetes HCl 0,1 M pada gelas kedua serta 10 tetes FeCl 0,1 M pada gelas ketiga.
-          Amati perubahan yang terjadi.



BAB II
PEMBAHASAN

1.1.Hasil Pengamatan
o   Percobaan I
No.
Konsentrasi HCl
Konsentrasi Na2S2O3
Waktu reaksi
1.
3 M
0,05 M
2 menit 55 detik
2.
1 M
0,05 M
4 menit 7 detik
                       


o   Percobaan II
No.
Kondisi Kapur
Waktu reaksi
1.
4 potongan kapur
2 menit 30 detik
2.
Butiran/ serbuk kapur
28 detik

                                               


o   Percobaan III
No.
Suhu
Waktu reaksi
1.
35
3 menit 5 detik
2.
70
49 detik

o    
o    
o    

o   Percobaan IV
No.
Larutan
Pengamatan
1.
H2O2 5% + HCl
Reaksi yang dihasilkan tidak terlalu terlihat.
2.
H2O2 5% + FeCl3
Reaksi yang dihasilkan sangat cepat dan menghasilkan banyak gelembung gas. Ketika terjadi reaksi, warna reaksi menjadi coklat kekuningan namun ketika reaksi sudah berakhir, warna larutan kembali berubah warna dari warna awal jingga menjadi kuning.





1.2.Analisis Data
Pada percobaan pertama, ketika HCl 3 M dicampur dengan Na2S2O3  0,05 M menghasilkan sebuah reaksi yang membuat warna larutan berubah menjadi putih susu. Dan reaksi ini membutuhkan waktu setidaknya 02:55 menit. Sementara itu, larutan HCl 1 M yang dicampur dengan Na2S2O3  0,05 M juga sama menghasilkan warna putih susu pada reaksi, namun larutan ini membutuhkan waktu setidaknya 04:07 menit. Ini menunjukkan bahwa larutan HCl 3 M lebih cepat bereaksi daripada larutan HCl 1 M, karena konsentrasi pada larutan HCl 3 M lebih banyak daripada HCl 1 M yang akan menyebabkan tumbukkannya semakin efektif.
Pada percobaan kedua, batu kapur yang berbentuk bongkahan kecil berjumlah 4 dimasukkan ke dalam gelas kimia lalu direaksikan dengan HCl 1 M menghasilkan sedikit gelembung gas dan membuat larutan berubah warna menjadi putih, dengan waktu reaksi hingga kapur menghilang adalah 02:30 menit. Sementara itu, pada batu kapur yang sudah dihaluskan serta dicampur dengan HCl 1 M, menghasilkan banyak sekali gelembung gas serta larutannya berubah warna menjadi putih dengan cepat, serta waktu reaksi hingga serpihan batu kapur tersebut menghilang adalah 00:28 menit. Ini menunjukkan bahwa semakin luas bidang sentuh yang dimiliki suatu zat reaktan maka semakin cepat pula laju reaksinya.
Pada percobaan ketiga, larutan Na2S2O3  0,05 M dipanaskan hingga mencapai suhu 35 lalu diletakkan diatas kertas yang berisi tanda silang. Larutan tersebut direaksikan dengan HCl 3 M dan membuat larutan tersebut berubah warna dari bening tak berwarna hingga menjadi putih susu, waktu yang dibutuhkan untuk reaksi tersebut hingga berubah warna menjadi putih susu adalah 03:05 menit. Sementara itu, pada larutan Na2S2O3  0,05 M yang dipanaskan hingga suhu 70. Larutan ini diberlakukan sama seperti percobaan sebelumnya. Dan reaksinya merupakan perubahan warna pada larutan dari bening menjadi putih susu dalam kurun waktu 00:49 menit. Ini menunjukkan bahwa suhu juga dapat mempengaruhi laju reaksi, karena makin tinggi suhu, energi molekul yang mencapai energi pengaktifan makin banyak.
Pada percobaan keempat, ketika tetesan larutan HCl dimasukkan ke dalam larutan H2O2 5%, reaksi yang dihasilkan tidak terlalu terlihat dan sangat lambat. Sementara itu, larutan H2O2 5% yang diteteskan FeCl3 menghasilkan reaksi yang sangat cepat dan menghasilkan banyak gelembung gas. Ketika terjadi reaksi, warna reaksi menjadi coklat kekuningan namun ketika reaksi sudah berakhir, warna larutan kembali berubah warna menjadi kuning. Ini menunjukkan bahwa katalisator sangat berpengaruh terhadap laju reaksi namun katalisator tersebut tidak ikut bereaksi dengan zat pereaksi, karena FeCl3 berperan untuk menguraikan H2O2 5% dan mempercepat reaksi.

1.3.Jawaban Pertanyaan
·         Pertanyaan untuk Percobaan I
1.      Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut!
2.      Bagaimanakah pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
-          Jawab
1.      Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) à SO2(g) + S(s) + H2O(l) + 2NaCl(aq)
2.      Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi adalah semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin cepat pula laju reaksinya. Karena larutan yang memiliki konsentrasi tinggi cenderung memiliki jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga hal tersebut dapat membuat partikel saling bertumbukan lebih cepat dan efektif.

·         Pertanyaan untuk Percobaan II
1.      Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut!
2.      Bagaimana pengaruh luas bidang sentuh terhadap laju reaksi?
-          Jawab
                                                      1.      CaCO3(s) + 2HCl(aq) à CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
                                                      2.      Pengaruh luas bidang sentuh terhadap laju reaksi adalah semakin luas permukaan suatu reaktan maka semakin cepat pula laju reaksinya, karena luasnya bidang sentuh berkemungkinan besar membuat zat reaktan saling bertumbukan dan frekuensi tumbukan antarmolekulnya semakin tinggi.

·         Pertanyaan untuk Percobaan III
                                                      1.      Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
-          Jawab
                                                      1.      Pengaruh suhu terhadap laju reaksi adalah makin tinggi suhu, energi molekul yang mencapai energi pengaktifan makin banyak. Jadi semakin tinggi suhunya maka tumbukan yang terjadi antarmolekul menjadi lebih cepat dan efektif.

·         Pertanyaan untuk Percobaan IV
1.      Di antara zat-zat dalam percobaan ini, manakah yang dapat berfungsi sebagai katalisator?
2.      Bagaimanakah pengaruh adanya katalisator terhadap laju reaksi?
-          Jawab
1.      Zat/ larutan yang menjadi katalisator dalam percobaan ini adalah FeCl3
2.      Pengaruh katalisator terhadap laju reaksi adalah katalisator bersifat mempercepat suatu reaksi namun tidak ikut bereaksi dengan reaktan. FeCl3 dalam percobaan ini bersifat katalisator karena berperan dalam menguraikan H2O2. Jadi katalisator merupakan salah satu faktor yang mampu mempercepat laju reaksi.




BAB III
PENUTUP

2.1.Kesimpulan
            Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor seperti konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, suhu, dan katalisator, sangat berpengaruh terhadap laju reaksi.

3.2.Saran
            Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu agar penelitian ini dapat ditindak lanjuti supaya siswa dapat memahami lebih dalam mengenai materi laju reaksi, serta fasilitas pada bagian laboratorium lebih dilengkapi dan dapat digunakan secara optimal agar penelitian berlangsung lancar. Disarankan juga dalam praktikum agar siswa lebih diawasi untuk menghindari kesalahan dalam percobaan/praktikum dan kecelakaan praktikum.

3.3.Daftar Pustaka
1.      Nurdina, Anis. 2014. Kimia. Sidoarjo: Masmedia


No comments:

Post a Comment